Di era dimana energi listrik sedang dikembangkan dengan lebih ramah lingkungan, maka kampanye hunian atau bangunan ramah lingkungan juga turut di kampanyekan. Sebenarnya seperti apakah bangunan ramah lingkungan itu? Sebeanrnya istilah ramah lingkungan adalah hal apapun yang mengacu kepada penyelamatan lingkungan atau meminimalisir dalam kerusakan lingkungan.

Kerusakan yang ditimbulkan baik kerusakan lingkungan secara langsung, atau kerusakan yang disebabkan oleh adanya buangan (residu) yang menjadikan lingkungan tercemar. Buangan ini berkaitan dengan proses produksi yang menimbulkan limbah, maka dalam hal ini adalah dalam proses produksi barang yang digunakan sebagai bahan bangunan. Dibawah ini ada beberapa langkah untuk membuat bangunan ramah lingkungan.

Bangunan Ramah Lingkungan
Atap panel surya. Sumber Unsplash

1. Kayu untuk bangunan

Konstruksi bahan adalah prioritas utama dalam membangun sebuah rumah ramah lingkungan, dan bahan terbaik untuk digunakan sebagai material pembangunrumah adalah dengan menggunakan kayu. Katu merupakan bahan yang terbarukan dan proses produksinya lebih ramah lingkungan. Tidak seperti produksi jenis bahan lainnya semisal plastik yang menyebabkan pencemaran.

Begitu juga bahan bangunan lain seperti batu bata dan beton, ketika diproduksi secara massal produksinya juga memiliki jejak karbon yang sangat besar yang berbahaya bagi lingkungan. Menggunakan kayu dalam konstruksi jauh lebih baik, namun anda mungkin disibukkan dengan membasmi rayap.

Selain kayu memiliki manfaat yang serbaguna, kayu juga memiliki kemampuan menetralisir suhu ruangan menjadi tidak terlalu panas. Kayu juga memiliki kemampuan akustuk yang baik, artinya material ini dapat menyerap suara dengan baik.

Kendala dalam penggunaannya adalah biaya yang terlalu besar. Selain itu meskipun penggunaan kayu di klaim menjadikan bangunan ramah lingkungan, namun dalam mendapatkan bahan bakunya terjadi pengrusakan hutan yang cukup parah di Indonesia. Sangat ironis ketika menggunakan kayu untuk pembangunan dengan alasan ramah lingkungan namun disisi lain untuk mendapatkan kayu justru malah merusak lingkungan.  

Dan untuk hama rayap yang mengganggu, anda bisa membasminya sendiri atau bisa juga dengan memeprcayakan kepada jasa anto rayap. Salah satunya adalah PT Sinergia yang merupakan jasa anti rayap di Jogja.

2. Penggunaan panel surya

Dalam dekade terakhir, panel surya untuk mendapatkan energi dari alam menjadi sangat diminati. Apalagi di Indonesia yang setiap tahun selalu mendapatkan sinar matahari yang sempurna. Dengan menggunakan panel surya, anda bisa mendapatkan energi gratis dari matahari.  

Namun kesadaran penggunaan panel surya di rumah tangga Indonesia masih rendah. Masyarakat Indonesia sebagian besar memang belum tahu secara detail sumber energi seperti ini. Krena itu mereka lebih suka memakai energi yang terbukti memang lancar dalam suplaynya yakni PLN. Meskipun terkadang banyak keluhan karena tarifnya semakin meningkat.

Selain masalah kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan yang kurang, harga lembaran panel surya di Indonesia memang masih belum terjangkau bagi masyarakat kebanyakan. Belum lagi dengan biaya perawatan dan biaya instalasi yang tentunya tidak membutuhkan biaya yang sedikit.

3. Pasang panel termal surya di atap rumah

Tidak seperti panel surya, panel termal surya memiliki kemampuan untuk menyimpan energi panas yang terkumpul di siang hari. Perangkat ini mempu menyimpan air panas yang siap dibutuhkan sewaktu-waktu. Proses pemanasan menggunakan energi matahari, karena itulah perangkat ini diletakkan di atap rumah.

Panel termal surya hanya terbatas pada produksi air panas untuk saja. Perangkat ini bisa digunaakan untuk rumahtangga dan bangunan yang lebih besar seperti hotel. Hotel di Indonesia mulai menggunakan perangkat ini untuk memenuhi kebutuhan air panas di setiapkamarnya. Jika menggunakan daya listrik PLN, tentu memanaskan air dalam jumlah besar seperti hotel membutuhkan kWh yang cukup besar.

4. Mendaur ulang air hujan

Tahukah anda bahwa adanya banjir yang terjadi pada beberapa kota di Indonesia disebabkan karena adanya drainase yang buruk dan kurangnya peresapan air? Semua air hujan yang ada tidak derap oleh tanah dengan baik, sehingga sebagian besar air masuk ke saluran drainase. Adanya volume air yang besar ditambah drainase buruk akan menyebabkan adanya genangan dimana-mana.

Sebenarnya siklus idela dari hujan adalah air yang turun dari hujan terserap masuk ketanah. Namun karena adanya pembangunan yang ,asif dan menutupi permukaan tanah dengan semen atau material bangunan maka air tidak terserap ke tanah.

Untuk mengatasi genangan di lingkungan rumah anda, anda bisa membuat saluran resapan air di sekitar rumah anda. Jangan mengandalkan saluran air di depan rumah untuk membuang air hujan. Selain mengatasi volume berlebihan air hujan yang masuk ke saluran drainase, pembuatan resapan air ternyata memungkinkan untuk menyimpan air ke dalam tanah, sehingga ketika musim kemarau suplay air tanah tetap tersedia dimana alam mendaur ulang air hujan menjadi air tanah.

5. Desain rumah dan bangunan ramah lingkungan

Untuk memuat bangunan ramah lingkungan anda harus membuat desain yang benar-benar menjadikan rumah tersebut bisa efektif dalam hal apapun. Salah satunya adalah dengan membangun desain rumah yang efektif dalam penggunaan energi listrik. Dengan menggunakan desain yang matang anda bisa menghemat listrik.

Buatlah desain rumah yang memungkinkan sinar matahari masuk dalam jumlah yang cukup. Hal ini untuk mengantisipasi suasana gelap di dalam rumah pada siang hari. Dengan demikian anda tidak perlu menghidupkan lampu untuk memasuki ruangan tersebut. Demikian pula dengan lubang ventilasi. Dengan cukupnya lubang ventilasi maka bangunan yang anda buat akan lebih sejuk sehingga tidak memerlukan penyejuk ruangan.

6. Perangkat hemat listrik

Bangunan Ramah Lingkungan
Jendela untuk pencahayaan maksimal. Sumber Unsplash

Langkah lain untuk bangunan ramah lingkungan adalah dengan menggunakan perangkat listrik yang hemat listrik. Jika dihitung, maka akan sangat banyak sekali perangkat yang menggunakan listrik. Namun anda bisa menggantinya dengan perangkat yang lebih hemat listrik. Salah satunya adalah dengan mengganti lampu pijar dengan lampu LED. Konsumsi daya antara llampu pijar atau lampu neon dengan lampu LED sangat siginifikan.