Dikarenakan kerusakan lingkungan sudah terjadi di berbagai aspek kehidupan, maka konsep keberlanjutan harus kembali digaungkan untuk mencegah kerusakan yang lebih massif. Jika Anda aware terhadap isu lingkungan, maka salah satu hal yang mesti dilakukan adalah membuat bangunan yang ramah lingkungan.
Di dunia konstruksi dan arsitektur, bangunan ramah lingkungan akan mengurangi dampak negatif dari lingkungan. Selain itu, bisa memberi manfaat jangka panjang, peningkatan kualitas hidup, serta efisiensi energi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kami telah merangkum sejumlah informasi mengenai tips membuat bangunan yang berkelanjutan. Langsung saja, berikut penjelasan selengkapnya!
Cara Membuat Bangunan Ramah Lingkungan untuk Hidup yang Lebih Berkualitas

Meskipun hidup di era modern, Anda harus tetap sadar terhadap pentingnya hidup berkelanjutan. Dengan bangunan ramah lingkungan, maka Anda sudah ikut serta dalam melestarikan bumi ini. Lantas, apa saja tipsnya? Yuk, simak di bawah ini!
1. Menggunakan Bahan Bangunan Berkelanjutan
Kunci untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan adalah dengan memakai bahan bangunan yang berkelanjutan. Anda bisa menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan seperti kayu hasil reboisasi, bambu, serta bahan-bahan daur ulang.
Sebaiknya, Anda menghindari pemakaian bahan yang sulit untuk terurai. Selain itu, hindari pula bahan dengan proses produksi yang menghasilkan emisi karbon tinggi, misalnya beton konvensional.
Alih-alih menggunakan bahan-bahan tersebut, Anda bisa mempertimbangkan beberapa bahan ramah lingkungan seperti bata daur ulang yang terbuat dari limbah konstruksi, cat bebas VOC atau volatile organic compounds yang lebih aman terhadap lingkungan dan kesehatan.
2. Memilih Lokasi dengan Baik

Faktor terpenting dalam menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan adalah lokasi. Anda sebaiknya memilih lokasi yang minim akan gangguan terhadap ekosistem alami. Artinya, Anda tidak memilih lokasi yang bisa mengganggu habitat satwa liar dan menebang hutan.
Apabila memungkinkan, Anda dapat memilih lokasi yang telah terbangun seperti Kawasan perkotaan. Anda juga bisa memanfaatkan infrastruktur yang telah tersedia seperti air, jalan, dan listrik.
Perhatikan pula orientasi bangunan misalnya dengan memanfaatkan pencahayaan alami. Sehingga, Anda bisa mengurangi ketergantungan terhadap energi listrik. Anda bisa menempatkan jendela dengan menghadap pada arah matahari terbit sehingga bisa memaksimalkan masuknya cahaya di pagi hari. Konsep ini juga cocok untuk rumah dengan gaya rustic.
3. Mengelola Air Secara Efisien
Air merupakan sumber daya yang sangat penting dan berharga. Maka dari itu, bangunan rumah juga perlu dirancang supaya bisa mengelola air dengan efektif dan efisien. Anda bisa melakukan beberapa langkah seperti mengumpulkan air hujan. Sistem penampungan air hujan bisa digunakan untuk kepentingan non-konsumsi seperti mencuci kendaraan dan menyiram tanaman.
Anda juga bisa memilih alat-alat sanitasi yang menerapkan teknologi hemat air. Kemudian, ketika memutuskan untuk merawat tanaman, maka gunakan tanaman lokal yang membutuhkan sedikit air ketimbang tanaman eksotis. Selanjutnya, Anda juga perlu memastikan bahwa pembuangan air limbah menggunakan cara yang sesuai standar lingkungan.
4. Menanam Vegetasi di Sekitar

Selain bisa mempercantik tampilan, vegetasi di sekitar bangunan bisa mendatangkan manfaat yang besar untuk lingkungan. Anda bisa menambahkan pohon-pohon besar yang bisa memberi keteduhan dan mengurangi panas sinar matahari langsung.
Tak hanya itu saja, vegetasi hijau bisa menyerap polusi dari karbon dioksida dan menghasilkan oksigen dengan optimal. Dengan begitu, kualitas udara di sekitar bangunan menjadi lebih baik. Disarankan bagi Anda untuk memilih jenis tanaman yang tahan terhadap cuaca di sekitar serta tidak butuh terlalu banyak air.
5. Mengurangi Limbah Konstruksi
Proyek konstruksi kerap menghasilkan limbah secara signifikan. Namun, Anda bisa mengurangi limbah tersebut dengan cara mendaur ulang material sisa konstruksi. Sehingga, pembangunan bisa memanfaatkan bahan yang berasal dari proyek sebelumnya.
Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan. Misalnya dengan mendesain modular yang memungkinkan bagian tertentu diproduksi pada pabrik serta dirakit di lokasi secara langsung. Sehingga, bisa mengurangi limbah konstruksi.
Anda juga bisa menggunakan material lokal yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar dan bisa mengurangi emisi karbon dari transportasi yang mengantarkan material ke lokasi konstruksi.
6. Menggunakan Teknologi Pintar
Teknologi pintar bisa meningkatkan efisiensi pada bangunan. Misalnya, pada sistem otomatisasi yang bisa mengontrol penggunaan cahaya, air, dan suhu. Dengan sistem ini, maka Anda bisa lebih hemat energi yang artinya juga ada kontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Ada beberapa teknologi pintar yang dapat Anda pilih seperti thermostat pintar yang bisa menyesuaikan suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan. Ada juga sensor cahaya yang bisa mematikan lampu secara otomatis ketika ruangan tidak digunakan.
Kemudian, ada juga pengelolaan air pintar yang bisa mengontrol pemakaian air sesuai dengan kebutuhan. Dengan memakai teknologi tersebut, maka Anda bisa menghemat energi dengan optimal.
Kesimpulan

Bangunan ramah lingkungan memang memiliki dampak yang signifikan untuk bumi ini. Namun, tentunya ada beberapa kekurangan yang perlu diantisipasi dengan baik. Misalnya, rumah yang terbuat dari kayu atau bamboo, tentu saja rawan terhadap rayap dan serangga lainnya.
Maka dari itu, Anda bisa meminimalisir hal tersebut dengan memasang anti rayap pada bangunan. Anda bisa mengandalkan PT Sinergia yang menyediakan anti rayap untuk bangunan. Dengan menggunakan anti rayap, maka properti dan bangunan yang berbahan kayu akan lebih awet dan umur pakainya jadi lebih lama.
Jasa anti rayap Jogja juga akan membantu bangunan dari potensi gangguan hama lainnya. Nah, untuk mendapatkan layanan tersebut, Anda bisa menghubungi PT Sinergia dengan menekan ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini!