Seiring berjalannya waktu ada banyak sekali konsep untuk membuat sebuah bangunan. Salah satu yang populer dan banyak diminati adalah konsep bangunan industrial. Pemilihan konsep tersebut tentunya bukan tanpa alasan. 

Gaya industrial mampu memberikan kesan yang unik dan berbeda daripada beberapa gaya-gaya hunian lainnya seperti gaya rustic, gaya skandinavia, gaya shabby chic, dan gaya japandi. Nah di bawah ini ada beberapa penjelasan terkait gaya industrial yang sedang populer. 

Sekilas Sejarah Konsep Bangunan Industrial 

Sejarah konsep bangunan industrial, Sumber: pexels.com
Sejarah konsep bangunan industrial, Sumber: pexels.com

Konsep industrial pertama kali dikenal pada tahun 1950 di kawasan Eropa. Pada tahun tersebut mulai bermunculan pabrik bekas yang tidak lagi beroperasi dan berujung terbengkalai. Daripada dibiarkan begitu saja maka muncul sebuah ide untuk menciptakan sebuah hunian sederhana dari pabrik bekas tersebut. 

Caranya adalah dengan merenovasi bangunan bekas hingga layak huni tanpa harus merubah konsep dan unsur aslinya. Jadi tidak heran apabila bangunan industrial terkesan sederhana dan seperti belum selesai dikerjakan. Pasalnya bangunan tersebut memang sengaja dibuat untuk mempertahankan karakter dari bentuk aslinya. 

Meskipun sederhana namun keunikan ini berhasil menjadikan konsep industrial sebagai arsitektur yang banyak diminati. Terutama Bagi Anda yang suka dengan hal-hal unik dan penuh seni. 

Konsep industrial modern banyak ditemukan pada beberapa bangunan seperti rumah pribadi, bisnis restoran, cafe, dan juga co-working space. Setiap gaya bangunan tentu akan mempunyai karakteristik masing-masing.

Karakteristik Konsep Bangunan Industrial 

bukan hanya sekedar sederhana dan unik saja ternyata bangunan industrial juga memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik inilah yang menjadikan perbedaan dengan konsep-konsep lainnya. Berikut beberapa diantaranya. 

1. Mengutamakan Material Upcycle dan Recycle

Karakteristik material bangunan, Sumber: pexels.com
Karakteristik material bangunan, Sumber: pexels.com

Sedikit berbeda daripada jenis bangunan lainnya, konsep dari industrial justru lebih mengutamakan bahan material yang bersifat upcycle dan recycle. Upcycle adalah barang bekas yang kemudian dimodifikasi atau dikombinasikan bersama barang baru, agar mampu menciptakan fungsi baru.

Sedangkan recycle adalah sebuah proses mendaur ulang barang bekas supaya nantinya dapat dimanfaatkan kembali dengan layak. Pemakaian material seperti inilah semakin menambah kesan indah pada konsep bangunan industrial.

Bukan hanya itu saja, penggunaan kedua barang tersebut ternyata mampu menghemat anggaran pengeluaran untuk membuat bangunan. Pasalnya Anda bisa memanfaatkan beberapa barang yang ada tanpa harus membeli produk baru. 

2. Proses Finishing Lebih Sedikit

Karakteristik khas lainnya dari bangunan berkonsep industrial adalah minim proses finishing. Jadi nantinya Anda akan lebih mudah menemukan beberapa jenis fasad bangunan industrial yang masih berbentuk seperti bata-bata atau tembok tanpa cat. 

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwasanya kebanyakan bangunan akan diplester menggunakan semen kemudian dicat sesuai dengan warna favorit. Hal ini justru tidak ditemukan pada konsep industrial. 

Meskipun memang bagian dinding minim finishing bahkan terkesan dibiarkan apa adanya. Ternyata hal seperti ini mampu menciptakan kesan yang khas bak industrial kusam, usang namun tetap sangat cantik dalam waktu bersamaan.

3. Sistem Bangunan Sengaja Dibiarkan Terekspose

Karakteristik lain dari gaya industrial yakni sistem bangunan yang sengaja dibiarkan terekspose. Artinya dalam bangunan tersebut akan ada banyak elemen yang memang sengaja dibiarkan untuk “terlihat”. Walaupun terkesan aneh, ternyata konsep ini tidak menjadikannya jadi berantakan namun sebaliknya.

Bahkan elemen yang memang sengaja diperlihatkan tersebut akan tampak rapi serta terkonsep. Ada beberapa elemen-elemen yang biasa terekspose pada gaya ini. Diantaranya adalah pendingin udara, bagian ventilasi, saluran listrik, sampai dengan pipa air. 

Konsep ini tentunya sangat berbeda dibandingkan konsep arsitektur lain. Pada konsep lain biasanya elemen tersebut disembunyikan pada balik dinding. Jadi tidak heran suasana pabrik tua khas Eropa akan semakin terasa. 

Meskipun memang sengaja dilihatkan namun tidak semua elemen dari sistem bangunan industrial dapat terekspos ya. Anda tetap harus memahami makna elemen yang layak untuk diperlihatkan dan sebaliknya. 

4. Penggunaan Warna Monokrom

Menggunakan warna monokrom, Sumber: pexels.com
Menggunakan warna monokrom, Sumber: pexels.com

Konsep bangunan industrial biasanya identik dengan beberapa elemen-elemen alam. Seperti elemen batu bata, elemen kayu, elemen logam, dan lainnya. Elemen ini memang disajikan apa adanya dengan warna aslinya khas warna-warna monokrom.

Bahkan warna monokrom juga jadi salah satu karakteristik utama dari konsep industrial. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan interior atau furniture pada bangunan gaya industrial yang identik dengan warna-warna monokrom serta  earth-tone.

5. Bagian Lantai

Keunikan dan karakteristik dari konsep bangunan industrial dapat dilihat pada bagian lantainya. Jika biasanya jenis lantai seperti granit, marmer, dan keramik jadi pilihan guna menyempurnakan tampilan dari interior bangunan, lain halnya dengan gaya industrial. Di mana jenis lantai tersebut justru akan mengurangi unsur keusangan dan kesederhanaannya. 

Jadi biasanya konsep industrial akan memanfaatkan lantai dengan bentuk seperti lantai beton, lantai semen, lantai acian, atau parquet. Meski begitu supaya makin sempurna maka lantai akan dilapisi dengan epoxy. 

Saat ini juga ada banyak sekali jasa aplikator yang dapat membantu Anda untuk mewujudkan lantai yang sederhana namun tetap mengkilap dan indah. Salah satunya adalah aplikator epoxy Jogja

Unsur lantai seperti ini mampu meningkatkan kesan industrial yang khas. Anda juga bisa mengkombinasikan bersama dengan beberapa perabotan warna monokrom lain untuk kesan yang lebih manis. 

6. Ruang Multifungsi

Salah satu keunggulan dari desain bangunan industrial adalah fleksibilitasnya. Ruang yang dirancang dapat digunakan untuk berbagai fungsi, mulai dengan fungsinya sebagai kantor hingga tempat tinggal. 

Hal ini memberikan nilai tambah bagi penghuni, karena ruang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Ruang multifungsi mampu mendukung interaksi sosial. Dengan tata letak yang terbuka, nantinya penghuni bisa dengan mudah berkomunikasi. 

Konsep bangunan industrial yang modern serta elegan mampu menawarkan banyak keunggulan. Dari segi desain menarik hingga fungsi yang fleksibel. Dengan memanfaatkan material, pencahayaan secara optimal, dan teknologi terbaru, bangunan seperti ini akan pilihan menarik.