Bagi yang berdomisili di Jogja hingga Jawa Tengah pasti tidak asing dengan Rumah Joglo. Desain Rumah Joglo begitu unik karena mencerminkan budaya tertentu. Selain bentuknya yang bisa diterjemahkan dengan berbagai sudut pandang, tentu saja menarik untuk membahas sejarah dan struktur bangunan rumah adat Jawa ini.

Meskipun saat ini bangunan rumah di area Jogja hingga Jawa Tengah sudah mulai modern, namun masih tetap ada yang melestarikan bangunan rumah adat ini. Bahkan, masih ada beberapa pemilik yang sengaja membuat bangunan baru namun sebagaimana desain Rumah Joglo. Sehingga desain rumah ini memang terbukti unik dan masih diminati. Inilah yang semakin membuat penasaran dengan daya tarik desain rumah yang satu ini.

Sejarah Rumah Joglo

Rumah Joglo adalah rumah adat tradisional yang terdapat di Jawa. Meskipun begitu, karena kedekatan sejarah kebudayaannya, tipe rumah ini juga terdapat di Pulau Madura dan Pulau Bali. Bangunan unik ini dapat dilihat dari ciri utamanya yaitu memiliki 4 tiang sebagai penyangganya. Sehingga, kebanyakan rumah yang memiliki 4 tiang memang disebut Rumah Joglo.

Mengenai sejarahnya, nama Joglo ternyata tidak terkait dengan jumlah tiang rumah ini. Nama ini lebih menggambarkan bentuk atapnya. Kata tersebut merupakan singkatan dari kata “Tajug” dan “Loro”. Kata ini lebih mendeskripsikan atapnya yang merupakan gabungan dari dua tajuk, dimana tajug dimaknai sebagai bentuk atap yang menyerupai piramid.

Joglo, sumber 99.co
Joglo, sumber 99.co

Kepercayaan kuno Jawa yang menganggap bahwa gunung (berbentuk piramid) merupakan tempat tinggal para dewa memberikan pengaruh besar pada desain rumah adat ini. Sehingga bentuk gunung pada atap seperti dua piramid yang digabung menjadi satu merupakan desain yang berlandaskan kepercayaan masyarakat setempat yang kebanyakan beragama hindu.

Namun keberadaan empat tiang bukannya tidak bermakna apa-apa. Empat tiang penyangga atap ini dikenal dengan istilah Soko Guru. Secara filosofis, empat tiang yang merupakan perlambang arah mata angin utara, selatan, timur dan barat yang merupakan Soko Guru dapat memberikan perlindungan dari bencana. Selain itu, atap yang disangga empat tiang ini juga merupakan perlambang rasa syukur menurut kepercayaan warga setempat pada waktu itu.

Bangunan Rumah Adat Jawa

Rumah adat Jawa ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian ini selalu ada meskipun masyarakat memiliki selera yang berbeda. Bahkan sampai sekarang di zaman modern, rumah Joglo selalu dibangun dengan masih mempertahankan bagian konstruksi bangunan yang telah ditetapkan sejak dulu. Bagian tersebut antara lain:

1. Pendopo

Pendopo merupakan bagian depan rumah yang diperuntukkan bagi aktivitas pertemuan, sambutan kepada tamu, pagelaran acara dan aktivitas utama lainnya yang sering dilaksanakan.

Denah Rumah Joglo, sumber javawoodenhouse.com
Denah Rumah Joglo, sumber javawoodenhouse.com

2. Pringitan

Pringitan adalah bagian yang seperti serambi berbentuk tiga persegi dan mengahadap ke pendopo yang terletak diantara Pendopo dan bagian dalam rumah (omah njero). Bagian ini jalan masuk untuk ke dalam rumah.

3. Emperan

Emperan adalah penghubung antara pringitan dan omah njero. Pada emperan ini terdapat dua kursi dan sebuah meja selayaknya teras pada masa sekarang. Bagian ini digunakan untuk bersantai juga termasuk menerima tamu. Di emperan ini juga sering ada taman rumah sederhana untuk mempersegar suasana rumah.

4. Omah Njero

Omah njero terdiri dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu Omah yang bermakan rumah dan Njero yang bermakna dalam. Jadi, omah njero adalah ruang utama pemilik rumah yang juga bisa disebut omah mburi, dalem ageng atau omah.

5. Senthong

Senthong adalah sebutan untuk ruangan selain ruangan utama yang biasanya berada di sisi-sisi. Senthong terdiri dari tiga yaitu senthong-kiwa, senthong tengah dan senthong-tengen. Khusus senthong tengah merupakan sisi dari omah njero yang berada ditengah.

Desain Joglo Modern, sumber Arsitag
Desain Joglo Modern, sumber Arsitag

Sehingga jika dipandang dari depan, ruangan ini adalah ruangan yang paling jauh ke dalam. Ruangan ini menjadi tempat menyimpan barang berharga. Sedangkan senthong-kiwa dan senthong-tengen merupakan ruangan yang berada di sisi kanan dan kiri yang biasanya berfungsi sebagai kamar atau tempat yang berfungsi sama dengan kamar.

6. Gandhok

Gandhok merupakan sebutan untuk ruangan yang mengitari sisi paling luar dari seluruh ruangan yang dimulai dari tengah hingga sisi kanan dan kiri.

Itu dia ulasan terkati Rumah Joglo, rumah adat Jawa yang memiliki sejarah dan bentuk yang unik. Desain bangunan ini sampai sekarang masih bertahan bahkan masih dibangun sebagai bangunan baru yang modern. Simak ulasan menarik tentang konstruksi bangunan di sinergia.id.